SEJARAH GITAR
3|
SEJARAH GITAR
Gitar adalah alat music yang
terbuat dari kayu dengan beberapa bagian dari logam atau metal dan memiliki enam
tali atau senar untuk dimainkan. Bagian atas dan bawah dari badan gitar
terbentuk angka 8. Keenam senar terikat
pada pegs atau pemutar senar yang ditarik sepanjang badan gitar. Pegs atau
pemutar senar ini digunakan untuk menyetel (menyetem) gitar.
Instrumen ini sangat dikenal dan
suaranya disinyalir memiliki sifat yang harmonis. Tak heran mengapa banyak
orang menggunakan gitar sebagai salah satu cara untuk merayu.
A. Perkembangan
Gitar di Dunia
Banyak versi yang beredar mengenai tempat pertama kalinya gitar
ditemukan. Beberapa ahli berpendapat alat ini berasal dari benua afrika karena
di sana banyak ditemukan reflika modern dalam bentuk kotak bulat seperti kulit
kerang dengan gut atau benang sutra. Ahli lain menemukan alat ini dalam bentuk
kaca di relief-relief batu tua di zaman Asia Tengah dan Asia Kuno.
Tak hanya itu, beberapa waktu berselang , muncul pula bahwa gitar
berasal Yunani kuno karena ditemukannya vas-vas yang bercorak alat music sejenis
gitar. Lain lagi pendapat beberapa ahli Spanyol , mereka beranggapan jika gitar
berasal dari negeri mereka karena gitar modern (GITAR YANG KITA KENAL SAAT INI)
mirip dengan alat music spanyol yang bernama Vihuela yang terkenal pada abad
ke-16. Vihuela memiliki lengkungan sepanjang sisi yang dalam dan lubang
suaranya berbentuk oval. Vihuela terbuat dari ukiran logam.
Walau pun begitu, ada beberapa perkembangan yang patut dicatat
dalam sejarah mengenai tempat pertama kalinya gitar ditemukan. Pertama, beberapa
ahli percaya bahwa sejarah gitar dimulai dari belahan timur dalam. Di sana para
arkeolog mengemukakan instrumen dan benda-benda yang berhubungan dengan gitar.
Diantara benda bersejarah yang ditemukan di Babilonia, yang paling relevan
adalah Plaques yang terbuat dari tanah liat (1900-1800SM). Dalam gambaran itu ,
diperlihatkan sosok-sosok bugil yang sedang memainkan musik.
Beberapa instrumen tersebut memiliki persamaan umum yang mirip
dengan gitar. Namun, ada perbedaan antara bodi dan leher gitar karena bagian
belakang dari gitar sangat datar.
Selain itu, di sebuah kuburan koptik di Mesir ditemukan sebuah
instrumen music yang memiliki bentuk dasar mirip gitar, terdapat
lekukan-lekukan yang cukup dalam pada kurva di sampingnya, sedangkan bagian belakang
sangat datar. Permukaan depan dan belakang disatukan oleh potongan kayu yang
membentuk bagian samping instrumen ini. Ciri khas ini dapat ditemukan sampai
sekarang.
Kedua gitar berasal dari peradaban Romawi kuno (30 SM-40 M).
mulanya, gitar ini terbuat dari kulit kambing, namun dalam perkembangannya
berubah menjadi kayu. Instrumen ini memiliki 5 bagian lubang suara yang kecil.
Ketiga, instrumen pertama Eropa yang bersenar dimulai pada abad ke
3 SM. Instrumen ini mempunyai kotak suara yang bulat menyambung ke leher yang
bentuknya melebar. Ada pula instrumen lainnya yang bermula di Zaman Dinasti
Carolingan, diperkirakan berasal dari Perancis atau Jerman. Instrumen dari
Carolingan ini berbentuk persegi empat, mempunyai panjang kira-kira sama dengan
panjang lehernya. Ujung lehernya sedikit melebar dan mempunyai pengikat
senar-senar yang kecil. Cara memainkan alat ini bisa dilakukan dengan dipetik
atau bisa pula menggunakan plectrum atau alat pemetik senar. Instrumen
Caroliang ini tidak berubah sampai abad ke-14.
B. Gitar Di Indonesia
Gitar pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke 17 dibawa
oleh orang-orang Portugis. Ketika itu, sejumlah tawanan asal Portugis di Malaka
dimukimkan Belanda di kawasan rawa-rawa di Jakarta Utara, di sebelah kampong
Tugu. Agar tidak merasa bosan,mereka menghibur diri dengan bermain music. Nah,
alat music yang mereka mainkan saat itu adalah gitar. Jenis gitar yang mereka
mainkan ketika itu adalah gitar Monica (3 dawai), Gitar Roreng (4 dawai), dan
Gitar Jitera (5 dawai). Konon, dari hasil pengenalan rakyat terhadap alat music
itu, lahirlah beberapa alat music petik yang dimainkan untuk mengiringi
lagu-lagu keroncong.
Dua abad kemudian, gitar dan keroncong menjadi popular di kalangan
bangsawan dan kemudian menyebar ke seluruh negeri.
C. Lahirnya Gitar Elektrik
Bunyi yang dihasilkan gitar listrik berbeda dengan bunyi gitar
klasik. Gitar listrik ini pertama kali dibuat pada 1932 oleh Adolphus
Rickenbacker. Gitar ini mengambil bentuk rancangan gitar Spanyol tradisional.
Setelah itu, perkembangan terus berlanjut. Ide yang mempercepat
perkembangannya diawali dari sering diadakannya konser-konser dengan jumlah
penonton yang banyak, sehingga jika tanpa bantuan sound system, suaranya
tak terdengar, apalagi bila penonton ikut berteriak.
Prosedur gitar pun muncul. Dua yang terkenal adalah Fender dan Ibanez.
Selain itu, media-media yang juga mempublikasikan permainan-permainan
gitar hebat melalui majalah bergengsi seperti Guitar Player. Kini ,
komponen-komponen pada gitar listrik seperti bridge/tremolo, pick-up, juga
senar, bahkan diproduksi terpisah dari produser gitar.
Steve Vai |
Ada pula hal-hal yang nyentrik dalam perkembangan gitar seperti
gitar bersenar tujuh yang dipopulerkan oleh Steve Vai pada 1989. Ide ini
datang saat dia bergabung dengan David Lee Roth Band pada tahun 1985, mengharap
album Crazy from the Heat. Dia memutuskan membuat gitar
sejenis ini karena sang bassis, Billy Sheehan, sering menyetel bassnya dengan
formasi lain bernama Drop D Turing (dari atas ke bawah:
D-A-D-G, umumya E-A-D-G). Bekerja sama dengan Ibanez pada 1987, akhirnya
lahirlah gitar pertama bersenar tujuh, dengan dawai teratas, alias ketujuh,
bernada B. Gitar ini dinamakan The Universe-7 String. Vai juga
memiliki gitar dengan neck yang berlawanan (menghadap ke kiri dan kanan), untuk
membuktikan kemampuannya bermain kidal.
Sementara itu, Eddie Van Halen, menjadi pelopor dalam penggunaan whammy
bar up-down yang kemudian dikenal sebagai Floyd Rose
tremolo/bridge. Inofasi ini lengkap dengan pengunci senar pada bangin nut
gitar . System ini dikenal sebagai locking nut tremolo system.
Eddie mengembangkan sistrm tremolo yang sudah ada sebelumnya.
Yaitu tremolo yang hanya bisa ditekan down atau turun (menghasilkan nada yang
lebih rendah). System lama ini dikembangkan oleh pabrik Fender dan
terpasang sebagai perlengkapan standar pada model Stratocaster. Inovasi
ini terpikir olehnya pada sekitar tahun 1976. Saat itu para gitaris hebat
seperti Ritchie Blackmore dan Jimmy Page sering mengalami masalah pada turing
gitar mereka. Karena mereka sering mem-bending (menekuk) senar terlalu banyak untuk
menghasilkan suara satu setengah nada lebih tinggi. Akibatnya, senar jadi
kendor dan tetunya nadanya juga jadi fals. Dengan locking nut tremolo system,
senar dikunci di bagian nut gitar agar tidak bergeser ketegangan nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar